Buku Bergambar Nabi (detik)
itoday
- Kementerian Agama kembali bertindak ceroboh, melakukan kerjasama
penerbitan buku tanpa memperhitungkan isu sensitif yang ada dalam buku.
Pendapat itu disampaikan anggota Komisi Kajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI), Fahmi Salim kepada itoday (22/5) menanggapi beredarnya buku berjudul 'Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi' yang bergambar Nabi Muhammad.
Menurut
Fahmi, Kementerian Agama sering ceroboh dalam hal kerjasama penerbitan
buku. "Tidak boleh begitu. Kementerian Agama telah ceroboh dalam proyek
kerjasama dengan penerbit buku. Boleh menerima kerjasama, tetapi harus
dilihat, bukan hanya konten sesuai atau tidak, tetapi bagaimana isu
sensitif. Gambar nabi itu jelas haram," tegas Fahmi.
Gambar Nabi
Muhammad, menurut Fahmi, Islam mengharamkan. "Para ulama ijma'
mengharamkan visual sosok Rasululloh. Itu agar Rasulullah tidak
dilecehkan. Kedua, diharamkan visualisasi untuk menghindari fitnah
misalkan adanya kultus berlebihan kepada Rasululloh. Kalau ada gambarnya
disembah-sembah," ungkap Fahmi.
Fahmi menyangkal jika hal itu
dilatarbelakangi faktor kesengajaan untuk menghina Islam. "Mudah-mudahan
ini tidak ada kesengajaan, tetapi hanya kelalaian. Segera tarik buku
itu dari peredaran. Karena itu akan memunculkan fitnah yang luas," kata
Fahmi.
Sebelumnya diberitakan, telah beredar di wilayah Solo,
Jawa Tengah, buku bergambar Nabi Muhammad. Buku berjudul 'Kisah Menarik
Masa Kecil Para Nabi' itu di sejumlah halamannya terdapat ilustrasi
kehidupan masa kecil hingga masa remaja Nabi Muhammad.
Ironisnya,
buku yang ditulis N Khasanah RA itu memang terdapat stempel Direktoral
Jendral Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, tahun 2011, sebagai buku
bantuan langsung. Buku diterbitkan oleh Nobel Edumedia (2010). Penerbit
beralamat di Jl Rawagelam III No 4, Kawasan Industri Pulogadung,
Jakarta.
Reporter: Achsin |
0 komentar:
Post a Comment